Ini Kronologi dan 5 Data DICURI Hacker Dari Nasabah Bank Syariah Indonesia 'BSI', Baca Info Lengkapnya!

PORTALTEBO.id - Selama beberapa waktu lalu Nasabah Bank Syariah Indonesia 'BSI' diresahkan sejak tanggal 8 Mei 2023 oleh gangguan pada layanan mobile banking maupun ATM perbankan BSI error hampir selama sepekan.

Mulai terungkap bahwa pelakunya adalah para hacker yang melakukan serangan siber ke bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Syariah Indonesia (BSI).

Lain, halnya Alasan pihak BSI yang beralasan peristiwa tersebut terjadi karena pihaknya sedang melakukan pemeliharaan dan sistem tidak dapat diakses sementara waktu.

Dilansir dari PMJ News terkait perkembangan atas errornya layanan BSI, Minggu 14 Mei 2023 dan mengenai fakta baru terungkap bahwa errornya perbankan BUMN itu disebabkan ransomware dari serangan hacker.

Baca Juga: Diburu dan Diancam Pemerintah Melanggar UU ITE, Hacker Bjorka Hanya Santai

Baca Juga: ini Motif Hacker Bjorka Mempermainkan Data Pemerintah Indonesia

Pelaku serangan siber di BSI dilakukan oleh Kelompok ransomware LockBit pun dan telah mengaku bertanggung jawab atas serangan yang sempat mengganggu layanan bank hasil merger (penggabungan) tiga anak usaha BUMN yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah tersebut.

Melalui surat terbukanya yang beredar di internet, LockBit mengklaim pihaknya sudah melancarkan serangan ke sistem BSI di bulan Mei ini tepatnya terjadi sejak 8 mei 2023.

Serangan itu disebut tak hanya mampu mengganggu sistem namun juga menghentikan semua layanan bank.

Selain itu, Ada Data pelanggan yang bocor antara lain nama, nomor hp, alamat, saldo rekening, histori transaksi, tanggal pembukaan rekening, dan informasi pekerjaan.

Tak ketinggalan, ransomware berbahaya itu memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut.

Bila tidak, LockBit mengancam akan meruntuhkan reputasi bank.

Berikut ini adalah kutipan lengkap surat yang dilayangkan LockBit kepada BSI:

"Pada bulan Mei & kami menyerang Bank Syariah Indonesia, menghentikan sepenuhnya semua layanannya.