• Sabtu, 23 September 2023

Bullying, Salah Satu Dosa Besar Dalam Dunia Pendidikan

- Jumat, 14 Juli 2023 | 21:04 WIB
Faryanti, S.Pd (Istimewa)
Faryanti, S.Pd (Istimewa)

Penulis: Faryanti, S.Pd, SMAN 10 Tebo, Mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia

BULLYING, sebagian besar dari kita mungkin sudah tidak asing dengan kata ini. Bullying dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata perundungan. 

Bullying merupakan tindakan agresif yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki niatan kuat untuk menyakiti, merendahkan, atau mengintimidasi orang lain. 

Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. 

Pusat Pengembangan Karakter Kemdikbudristek, menyebutkan bahwa perundungan merupakan perilaku agresif yang dilakukan seseorang atau kelompok ke orang atau kelompok lain atas ketimpangan kuasa secara berulang-ulang atau terus menerus. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makrim menyatakan bahwa perundungan merupakan salah satu dari 3 dosa besar dalam dunia pendidikan, selain kekerasan seksual dan intoleransi sosial. 

Kenyataannya tindakan bullying rentan terjadi di lingkungan sekolah baik pada jenjang SD, SMP hingga SMA/ SMK dan pelakunya adalah teman-teman korban, guru, kepala sekolah maupun tenaga kependidikan. 

Tindakan bullying dapat terjadi di berbagai tempat, mulai dari ruang kelas, kantin sekolah, toilet hingga lingkungan sekolah secara keseluruhan. 

Bullying telah menjadi salah satu masalah serius yang melanda dunia pendidikan. Saat ini, bullying menjadi masalah global yang mempengaruhi jutaan siswa di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Tindakan ini tidak hanya merugikan korban secara emosional dan fisik. 

Bullying juga berdampak pada pelakunya serta merusak iklim belajar yang sehat dan menciptakan dampak jangka panjang pada kehidupan siswa.

Banyak kasus yang terkait dengan tindakan bullying dalam lingkungan pendidikan di Indonesia. Baru-baru ini kita dihebohkan oleh berita tentang seorang siswa SMP di temanggung, Jawa Tengah yang nekat membakar sekolahnya sendiri karena sakit hati sering dirundung oleh teman-temannya. 

Kasus perundungan yang menimbulkan korban meninggal juga terjadi di Medan, Sumatera Utara. Seorang siswa SD meninggal akibat menjadi korban bullying dari lima orang kakak kelasnya. 

Demikian juga dengan yang terjadi di Sulawesi Utara. Seorang siswa MTs di Kotamobagu meninggal akibat mengalamai tindakan kekerasan dan dikeroyok oleh sembilan orang temannya.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh bullying terhadap perkembangan sosial dan psikologis korban hingga menimbulkan korban jiwa. 

Halaman:

Editor: Syahrial.

Terkini

Kebakaran di Jambi: Bencana atau Kelalaian?

Sabtu, 29 Juli 2023 | 20:58 WIB

Bahren Nurdin: Karangan Bunga Budaya Siapa?

Sabtu, 29 Juli 2023 | 09:42 WIB

Isu Penculikan Anak Marak Terjadi, Dimana Peran Negara

Minggu, 12 Februari 2023 | 11:49 WIB

Warga Miskin Makin Miskin, Si Kaya Makin Kaya

Kamis, 9 Februari 2023 | 17:10 WIB

Tuntaskan Kemiskinan, Terapkan Ekonomi Islam

Sabtu, 4 Februari 2023 | 20:40 WIB

Tarif PDAM Naik, Beban Rakyat Bertambah

Kamis, 2 Februari 2023 | 08:11 WIB

Bobroknya Akhlak Anak-anak Diera Bebas Berexpresi

Senin, 30 Januari 2023 | 17:16 WIB

Saksi Pelaku (Juctice Collabolator)

Sabtu, 21 Januari 2023 | 15:50 WIB

Perempuan dalam Cengkraman Kapitalisme

Minggu, 15 Januari 2023 | 19:19 WIB
X