PORTALTEBO.id - Dugaan intimidasi terhadap tugas wartawan kembali terjadi. Kali ini terjadi Kota Batam, Kepulauan Riau.
Dugaan intimidasi ini terjadi pada wartawan mediakepri group, R Fahrudin saat melakukan peliputan aksi penolakan relokasi Kampung Tua Rempang, Senin, 11 September 2023 sore.
Fahrudin menjelaskan, saat itu ada penyisiran beberapa massa aksi yang diduga pemicu terjadinya kerusuhan di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM), atau di depan Hotel Santika.
Baca Juga: Kunjungan Kerjanya di Kejari Batam, Jaksa Agung Menyoroti Kejahatan Transnasional
Baca Juga: 8 Daftar Lokasi dan Cabang Mixue Tergokil di Kota Batam, Buruan Datang Ke Lokasinya!
Saat itu pula Fahrudin bergegas menuju kantor LAM untuk melakukan peliputan.
Setiba di Kantor LAM Kota Batam, Fahrudin melihat ada penangkapan massa aksi, diapun langsung merekam (memvideokan ) peristiwa tersebut.
Lagi asik memvideokan, tiba-tiba ia dikagetkan oleh tiga orang petugas berpakaian preman yang datang dari depan belakang dan samping.
Baca Juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan Sentuh Tiga Lokasi di Provinsi Aceh Hari Ini, Silahkan Cek Lokasinya
Secara serentak, mereka memaksa agar Fahrudin menghapus video peristiwa yang direkam di Gedung LAM tersebut.
"Hapus Video itu. Kalau kau tak menghapus, aku yang menghapus," kata salah seorang dari petugas berpakaian preman itu.
Karena situasi tidak memungkinkan, katanya, dengan berat hati video itu pun akhirnya dihapus. "Terpaksa videonya saya hapus," pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Kunjungan Kerjanya di Kejari Batam, Jaksa Agung Menyoroti Kejahatan Transnasional
8 Daftar Lokasi dan Cabang Mixue Tergokil di Kota Batam, Buruan Datang Ke Lokasinya!
Ini Jadwal Fenomena Langka Hari Tanpa Bayangan di Provinsi Kepulauan Riau, Termasuk Batam dan Tanjungpinang