Ini Kata Dinas Pendidikan Merangin Soal SD Swasta IT Al Husna Tidak Diikutkan Pada Lomba MIPA

PORTALTEBO.id – Orang tua siswa SDIT Al Husna di Desa Mampun Baru Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin, Jambi protes karena sekolah tempat anak mereka belajar tidak diikutkan pada lomba MIPA.

Terkait hal ini, Kabid SD Dinas Pendidikan Merangin, Riskandi mengaku tidak tahu jika SD Swasta IT Al Husna tidak diikutkan pada lomba MIPA tersebut.

Baca Juga: Disinyalir Akibat Ungkap Dugaan Pungli, SD Swasta IT Al Husna di Merangin Tidak Diikutkan Lomba MIPA

Dia juga berjanji akan mengkonfirmasi hal tersebut kepada ketua Korwil Pendidikan Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin.

"Saya tidak tau kalau SD Swasta IT  Al Husna tidak diajak lomba MIPA.Biasanya itu ada hasil rapat dan penilaian di bawah, Saya akan konfirmasi kepada Ketua Korwil Pendidikan Kecamatan Pamenang Barat dan pengurus K3S kenapa ini bisa terjadi " kata dia, Jumat, 17 Maret 2023.

Baca Juga: Hendak Jual Sabu, Warga Muara Siau Ditangkap Tim Macan Polres Merangin

Informasi yang dirangkum media ini, dugaan sementara SD Swasta IT Al Husna tidak diikutkan pada lomba MIPA karena adanya pengungkapan dugaan pungutan liar (Pungli) di Kecamatan Pamenang Barat.

Karena SD Swasta IT Al Husna tidak diikutkan pada lomba MIPA, membuat para orang tua siswa merasa kecewa.

Sebab, selain anaknya telah mengikuti seleksi dan melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi lomba MIPA tersebut, namun sekolah tempat anak mereka belajar tidak diikutkan dalam lomba tersebut.

"Untuk apa ada sekolah di sini, kok sama sekali tidak ada pemberitahuan kegiatan lomba MIPA. Kami sangat kecewa sekali dengan cara dinas pendidikan dan korwil Pamenang Barat yang tidak memberitahukan kegiatan itu," kesal Fikri, salah satu orang tua siswa SDIT Al Husna, Jumat, 17 Maret 2023.

Baca Juga: Kejari Merangin Tahan Tersangka Korupsi Dana BOS SMP Negeri 10 Merangin

Baca Juga: Asik Berjudi, Lima Warga Merangin Diringkus Satgas Tindak Ops Pekat I Siginjai 2023

Wajar saja Fikri merasa kecewa. Pasalnya, anaknya itu telah lama mengikuti latihan untuk persiapan menghadapi lomba MIPA itu.

Namun sekolah tepat anaknya belajar tidak diikutkan saat perlombaan dilaksanakan," Ini seperti membunuh karakter pendidikan dan hak anak untuk mendapatkan ruang untuk bertanding bagi anak," ketus dia.