Diduga Gunakan Tanah Ilegal, DLH Tanjab Timur Layangkan Teguran ke PetroChina

PORTALTEBO.id – Penggunaan tanah urug mud pit dari sumber yang diduga berpotensi melanggar undang-undang oleh PT PetroChina Jabung Ltd, ternyata telah diketahui Dinas Lingkungan Hidup Tanjung Jabung Timur (DLH Tanjab Timur) Provinsi Jambi.

DLH Tanjab Timur pun telah memberikan peringatan kepada PT PetroChina International Jabung Ltd untuk tidak menggunakan tanah urug mud pit tersebut.

Peringatan tersebut dalam bentuk tertulis berupa surat peringatan yang ditandatangani langsung oleh Kepala DLH Tanjab Timur, Adil P Aritonang, pada 20 Juli 2023 lalu .

Baca Juga: LSM Mappan: PT PetroChina Diduga Kuat Gunakan Tanah Dari Tambang Ilegal

Surat peringatan tersebut juga telah dilayangkan kepada Field Manager PT PetroChina Jabung Ltd beberapa hari lalu.

Tidak hanya itu, DLH Tanjab Timur juga telah memberikan batas waktu kepada PT PetroChina Jabung Ltd untuk memberikan laporan terkait penutupan seluruh mud pit di daerah tersebut.

Tenggang waktu yang diberikan DLH Tanjab Timur yakni sampai hari Jumat, 28 Juli 2023.

Dilansir PortalTebo.id dari Metrojambi.com, mud pit merupakan kolam penampung cairan pembantu pengeboran minyak dan gas bumi.

Sementara, pihak PT PetroChina Jabung Ltd menyatakan akan menutup sebanyak 24 mud pit dengan kebutuhan tanah sebanyak 142.030 m3. Sebanyak 50.010 m3 yang didatangkan dari Kabupaten Tanjab Timur.

Baca Juga: Ketua DPRD Provinsi Jambi Pertanyakan Kontribusi Antam Hingga PetroChina Buat Jambi

Dikatakan Adil, pada pekerjaan menutup 24 mud fit tersebut dikerjakan oleh dua rekanan sebagai penyuplai tanah urug ke PT PetroChina Jabung Ltd.

Sayangnya, tanah urug yang dikerjakan oleh rekanan ini diduga diambil dari luar wilayah izin usaha pertambangan (WIUP).

"Mereka dalam pelaksanaanya tidak dapat membebaskan lahan dalam izin, lalu mengambil di luar izin," ujar Adil yang dilansir dari laman Metrojambi.com.

Baca Juga: Bupati Tanjab Barat Dukung Misi JMK Usulkan Kantor PetroChina Pindah di Jambi