PORTALTEBO.id - Terkait adanya korban jiwa tenggelam di galian bekas tambang batubara PT Tebo Prima Coal yang terjadi pada Sabtu, 5 Agustus 2023 kemarin, Ketua DPP Lembaga Pemantau Penyelamat Lingkungan Hidup (LP2LH ), Hary Irawan angkat bicara.
Ketua LP2LH ini sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut. "Seharusnya itu menjadi pengawasan dari pihak perusahaan selaku penanggung jawab usaha kegiatan agar masyarakat tidak sembarang masuk dalam kawasan izin pertambangan tersebut," kata Hary.
Apalagi, lanjut Hary, PT Tebo Prima Coal masih aktif beroperasi, artinya kawasan tersebut menjadi kawasan yang harus dijaga dari aktivitas masyarakat di luar kegiatan mereka.
Baca Juga: Pemuda Tebo yang Tenggelam di Danau Bekas Galian Tambang Batubara Telah Ditemukan, Begini Kondisinya
Baca Juga: Seorang Pemuda di Tebo Jambi Dikabarkan Tenggelam di Danau Bekas Galian Batubara
Menurut Alumni PSLH UGM ini, dirinya menduga yang menjadi korban tenggelam itu akibat dari pengaruh dari zat-zat yang terkandung di dalam air bekas galian tambang batubara itu.
Menurut dia, air bekas galian tambang batubara itu dapat menyebabkan melemahnya fungsi dari organ tubuh jika terkontaminasi atau terminum dengan tidak sengaja.
"Selama ini kita tidak mengetahui Baku Mutu dari ambang batas kualitas air bekas galian tambang tersebut," cetus Pemegang Lisensi Amdal Penilai ini.
Baca Juga: Aktivitas Angkutan Batubara Kembali Dihentikan Selama Seminggu, Ini Alasannya
Dikatakan Hary, dirinya sudah mengkroscek data dari PT Tebo Prima Coal tersebut, "dari data yang kami dapat diketahui perusahaan tersebut milik warga negara asing," ungkapnya.
Diketahui, Reza Ramadani Ginting (25) alias Marwan Bin M. Ali Ginting tenggelam di danau (lubang) bekas galian tambang batubara PT Tebo Prima Coal di Desa Kemantan, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Sabtu, 5 Agustus 2023 kemarin,
Korban ditemukan pada Minggu, 6 Agustus 2023 sekitar pukul pukul 08.30 WIB, di lokasi tempat korban tenggelam. Saat ditemukan, kondisi korban sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Polda Jambi Hentikan Angkutan Batubara, Warga: Kok di Tebo Samo Bungo Lancar Bae Pak
Sebelumnya, pada Minggu, 5 Agustus 2023, sekitar pukul 16:30 WIB, korban bersama temannya yakni Feri, Junai, Robika Dan Fitra, jalan-jalan sore ke danau Toska (lubang bekas galian tambang batubara) di Desa Kemantan Kecamatan Tebo Ilir.
Artikel Terkait
Tronton Angkutan Batubara Terpuruk, Jalan Nasional di Desa Lubuk Mandarsah, Tebo Jambi Macet
Gelar Aksi Demo di Kantor Bupati Tebo, Massa Minta Pemkab Stop Tronton Angkutan Batubara
Ini 6 Tuntutan Asosiasi Masyarakat Dan Sopir Kabupaten Tebo, Poin Ketiga Soal Izin AMDAL Perusahaan Batubara
Ini Jumlah Mobil Angkutan Batubara di Jambi yang Telah Mutasi ke Plat BH
Angkutan Batubara di Jambi Kembali Distop, Ini Alasannya
Polda Jambi Hentikan Angkutan Batubara, Warga: Kok di Tebo Samo Bungo Lancar Bae Pak
Baru Ditutup, Angkutan Batubara di Jambi Kembali Dibuka
Aktivitas Angkutan Batubara Kembali Dihentikan Selama Seminggu, Ini Alasannya
Seorang Pemuda di Tebo Jambi Dikabarkan Tenggelam di Danau Bekas Galian Batubara
Pemuda Tebo yang Tenggelam di Danau Bekas Galian Tambang Batubara Telah Ditemukan, Begini Kondisinya