Siswi kelas 1 SMA di Tebo yang diduga menjadi korban rudapaksa temannya sendiri, sudah sebulan ini tidak mau masuk sekolah karena malu.

"Sudah sebulan ini anak saya tidak lagi mau sekolah karena malu," kata orang tua korban saat mendampingi anaknya di kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Kabupaten Tebo pada Jumat, 9 Juni 2023 kemarin.

Ini dibenarkan Kabid Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinsos P2PA Tebo, Zaitun usai menerima kedatangan korban dan orang tua korban di kantor Dinsos P2PA Tebo.

Dikatakannya, kedatangan korban dan orangtuanya di Kantor Dinsos P2PA Tebo untuk minta hak perlindungan anak.

Diakui dia jika korban mengalami sedikit tekanan karena mendengarkan omongan dari sana-sini atau menjadi gunjingan.

"Tadi saya tanyakan kepada korban, pengakuan korban sudah satu bulan ini tidak masuk sekolah. Namun kami upayakan anak tersebut jangan sampai putus sekolah karena sayang baru kelas 1 SMA," katanya. 

Zaitun mengaku sudah menawarkan beberapa jalan atau opsi kepada korban dan orangtuanya, namun semua tergantung kepada korban.

"Apakah nanti setelah proses hukum korban mau pindah sekolah atau seperti apa, nanti akan kita rekomendasi ke sekolah untuk anak-anak korban kekerasan," kata dia. 

Menjelang proses hukum berlanjut, kata dia, pihaknya telah menawarkan kepada orangtuanya untuk menenangkan psikis korban, yakni dengan cara rehabilitasi di Centra Alyatama Jambi.

"Ayah kandung korban sangat setuju, tinggal lagi korbannya mau atau tidak," kata dia. ***